Berlangganan kami Telegrap Saluran untuk pembaruan terkini tentang berita yang perlu Anda ketahui.
PONDION, 6 April – Seorang kapten kapal, dua asisten dan enam imigran tidak berdokumen ditangkap oleh polisi ketika mereka mencoba memasuki negara itu pada pagi kemarin di Pandai Sungai Quali di Perm.
Mohammad Silani Abdullah, asisten komisaris dua polisi maritim regional (zona selatan), mengatakan para tersangka sebelumnya telah ditahan dalam operasi gabungan dengan Departemen Reserse Kriminal (CID) Polres Pondicherry dan stasiun Permas.
Tim gabungan melakukan penggeledahan di pantai Pandai Sungai Qwali di Perm sekitar pukul 5 pagi setelah menerima informasi dari masyarakat bahwa imigran gelap mencoba masuk ke negara tersebut secara ilegal dari daerah tersebut.
“Selama tes, kami memiliki seorang kapten lokal, dua asistennya dan enam orang Indonesia, lima pria dan seorang wanita. Tersangka berusia antara 27 dan 60 tahun.
“Tim penyerang menyita satu perahu dan dua unit mesin berkekuatan 40 tenaga kuda,” kata Muhad Sailani dalam sebuah pernyataan.
Muhad Silani mengatakan semua barang yang ditangkap dan disita dibawa ke Mapolres Pontian untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Kapal dan dua pembantunya akan ditahan berdasarkan Pasal 4 (5) dari Pelanggaran Keamanan (Operasi Khusus) UU 2012, sementara imigran gelap yang tidak berdokumen akan ditahan berdasarkan Pasal 51 (5) (b) dari Undang-Undang Imigrasi,” kata.
Johor memiliki perbatasan yang luas dan sempit dan merupakan negara bagian yang populer untuk pelayaran dan masuk dan keluarnya orang asing secara ilegal.
Sejak April tahun lalu, pihak berwenang telah secara aktif melanggar batas laut negara bagian sebagai bagian dari imigrasi tidak berdokumen dan epidemi Pemerintah-19.