JAKARTA, Indonesia – Lebih dari seribu Muslim berkumpul di luar kedutaan besar AS di ibu kota Indonesia pada hari Jumat.
Pengunjuk rasa berbaris dari beberapa masjid ke jalan utama di luar kedutaan setelah shalat Jumat, yang berada di bawah pengawasan polisi. Mereka menghentikan lalu lintas di jalan karena mereka meneriakkan “Allahu Akbar” atau “Tuhan Maha Besar” dan “Selamatkan Palestina”.
Pihak berwenang dengan perlengkapan anti huru hara menyerbu demonstrasi pada hari Jumat, memindahkan ratusan pengunjuk rasa dengan truk.
Lebih dari 3.000 polisi, banyak di antaranya mengenakan kasus Hazmat, membela kedutaan dan Istana Kepresidenan di dekatnya serta pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan Israel dan tidak memiliki kedutaan besar Israel di negara tersebut. Sejak lama Palestina menjadi pendukung kuat rakyat Palestina, dan Presiden Joko Widodo mengutuk serangan udara Israel.
Protes serupa dilaporkan di setidaknya 10 ibu kota provinsi dan kota di seluruh Indonesia pada hari Jumat, menurut laporan media.
Israel dan kelompok militan Islam Hamas telah menyetujui gencatan senjata yang mulai berlaku pada hari Jumat, menghentikan perang 11 hari yang telah mendatangkan malapetaka di Jalur Gaza dan membuat sebagian besar Israel terhenti.
Setidaknya 230 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak dan 39 wanita, tewas dan 1.710 luka-luka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Di Israel, 12 orang, termasuk seorang anak laki-laki berusia 5 tahun dan seorang gadis berusia 16 tahun, tewas dalam serangan roket di wilayah sipil di Israel dari wilayah sipil.