Harap lindungi dan ambil tindakan pencegahan untuk menyelamatkan kami. Jika kami menjadi korban kejahatan keji, jangan ragu untuk melaporkannya
Jakarta (Andara) – Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington, D.C., menanggapi maraknya kejahatan rasial anti-Asia.
Mereka adalah Kapten Stacey Flynn dan Sheriff Almikaber. Kedutaan Besar Indonesia mengatakan dalam rilis berita bahwa Andara menerima mereka di sini pada hari Minggu bahwa mereka milik Kepolisian Negara Bagian Maryland.
Flynn berbagi tip tentang menghindari insiden kejahatan anti-kebencian di Asia di webinar, yang mengangkat tema “Mencegah dan Menghadapi Kejahatan Kebencian”.
Ia juga menegaskan bahwa Kepolisian AS telah berupaya semaksimal mungkin untuk menjamin keselamatan seluruh warga negara Amerika keturunan Asia dan warga negara asing di negaranya, termasuk WNI.
Capt. Flynn dikutip dalam pernyataan dari Kedutaan Besar Indonesia yang mengatakan bahwa Kepolisian Maryland secara aktif menangani kasus-kasus terkait kejahatan rasial anti-Asia.
Karena itu, Flynn menyarankan agar korban serangan balik Asia melaporkan kasusnya ke polisi.
Komunitas Indonesia dan banyak duta besar Indonesia yang tinggal di pinggiran kota dekat Washington D.C. berpartisipasi dalam webinar tersebut.
Dalam webinar tersebut, Gustav Ferdinandis, Koordinator Bidang Etika dan Diplomatik KBRI Washington, D.C. .
“Mohon lindungi dan lakukan tindakan preventif untuk melindungi kami. Jika kami menjadi korban kejahatan keji jangan ragu untuk melaporkannya,” kata Widjaja.
Selama dua bulan terakhir, Amerika Serikat telah berulang kali menyaksikan insiden kejahatan anti-kebencian di Asia di tengah ancaman epidemi COVID-19.
Dari 1 Januari hingga 28 Maret tahun ini, Departemen Kepolisian New York mencatat 31 kejahatan rasial anti-Asia, CNN melaporkan pada hari Minggu.
Salah satu tersangka pelaku telah diidentifikasi sebagai Joseph Russo, 28 tahun, warga Brooklyn, New York.
CNN melaporkan bahwa Russo terlibat dalam tiga insiden kekerasan terhadap warga New York Asia pada 5 Maret, 22 Maret, dan 5 April.
Berita Terkait: Kementerian mengeluarkan rencana aksi konservasi hiu paus
Berita terkait: Polda Papua menuntut penggusuran guru di Pioca dengan alasan keamanan