Pengemudi yang bekerja di Uber Indonesia yang setara dengan Kozak telah mogok selama tiga hari.
Sekitar 1.000 pengemudi di seluruh negeri mengorganisir protes mereka di grup WhatsApp. Di antara trik mereka adalah mengirim bunga dan kartu ke kantor Kozak di Kemang. Salah satu kartu secara kasar diterjemahkan sebagai “berkabung atas kematian hati nurani Anda.”
Karangan bunga (KP) disimpan di kantor Kojek. Ada beberapa kebingungan karena Kozek menolak untuk melepaskan kendali keluarga dari pagar, karena Chadbol PB tidak mengambilnya. Pengemudi frustrasi dengan prosesnya dan melihat ini sebagai cara untuk membuat orang tidak sadar bahwa ada masalah dengan Kozak. pic.twitter.com/BlKGO2Miry
– Arif Noviando (@arifnovianto_id) 8 Juni 2022
Pemotongan gaji tersebut mengikuti merger Kozak dengan bisnis e-commerce Indonesia Tocopedia bulan lalu. Setelah merger, grup ini sekarang dikenal sebagai “Grup Kotto” dan menyediakan layanan e-commerce, pembayaran listrik, dan logistik dengan layanan tumpangan dan pengantaran asli Kozak.
Pengemudi mendengar tentang pemotongan, yang mulai berlaku pada hari Selasa, selama pertemuan tatap muka antara perwakilan pengemudi dan Koz pada 2 Juni. Tingkat upah baru bervariasi menurut wilayah. Pengemudi di ibu kota Indonesia, Jabodetabek, secara historis memperoleh Rp2000 (US $ 0,14) untuk setiap kilometer yang mereka kendarai. Sebelum merger, mereka menerima bonus Rp10.000 (US$0,70) untuk setiap lima distribusi penuh.
Tingkat bonus sekarang telah dibelah dua. Pengemudi menuntut agar Kozak kembali ke rencana pembayaran pra-mergernya.
Kojek berkata CNN Sistem baru ini lebih baik bagi pengemudi karena meskipun bonusnya rendah, mereka tidak harus melakukan lima pengiriman sebelum menerima bonus.
Pembicaraan antara pengemudi dan Kozak sejauh ini terbukti tidak efektif. Sedangkan aplikasi yang digunakan oleh driver disebut koklea, Atau GoSend dalam bahasa Inggris, mengalami penurunan peringkat. Pada saat penulisan, ia memiliki 16.301 ulasan dan peringkatnya telah turun menjadi lebih dari dua bintang.
Dua bulan lalu, Shobi, platform e-commerce berbasis di Singapura yang bersaing dengan Koto, menikmati pengalaman berkendara. menyerang Selain pemotongan gaji yang serupa.
Para peneliti yang bekerja melalui Institute of Personnel and Public Affairs (IGPA) di Universitas Katja Mada di Indonesia dipelajari Industri transportasi dan kurir online negara itu dan apa yang mereka sebut fantasi “kemitraan” – karena kontrol, hasil, dan akses data ada di tangan situs. Para peneliti meminta Indonesia untuk lebih mengontrol ekonomi penggerak
Grup Koto memperkirakan total nilai transaksi Tokopedia dan Kozek, setara dengan dua persen PDB Indonesia, adalah $22 miliar. ®