Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Minggu letusan telah melukai 98 lainnya, termasuk dua wanita hamil, setelah menutupi desa dengan abu dan membuat orang lari dari awan puing yang mengepul.
Sedikitnya 300 keluarga dievakuasi setelah letusan, menurut Indah Amperawati, wakil Bupati Lumajang, daerah yang dekat dengan gunung berapi.
SayaDalam pernyataannya hari Minggu, BNPB mengatakan upaya pencarian dan penyelamatan sedang berlangsung, tetapi tidak merinci jumlah orang yang masih dilaporkan hilang.
Pihak berwenang telah mengubah sekolah, masjid, balai desa dan rumah desa menjadi pusat evakuasi, kata pernyataan itu.
Wakil Bupati Lumajang Indah mengatakan, sebagian besar korban luka bakar telah dievakuasi ke Puskesmas Penanggal bersama seorang warga yang meninggal di Desa Curah Kobokan.
Layanan darurat tidak dapat menjangkau beberapa desa lain karena jalan terhalang oleh lumpur dan pohon tumbang, kata Indah dalam konferensi pers.
Militer telah dimintai bantuan orang dan peralatan untuk mendukung upaya penyelamatan, Mayor Jenderal TNI Suharyanto, kepala BNPB, mengatakan pada konferensi pers.
Budi Santosa, kepala penanggulangan bencana provinsi Jawa Timur, mengatakan sebelumnya pada hari Sabtu bahwa dua kecamatan telah “sangat terpengaruh” oleh letusan gunung berapi.
Abu vulkanik dan bau belerang adalah yang pertama dilaporkan sekitar pukul 15.00 waktu setempat (03.00 ET), menurut Pos Pengamatan Gunung Semeru. Stasiun menambahkan bahwa awan abu panas jatuh menuju sebuah desa Jawa Timur, Sapitarang, di Kabupaten Pronojiwo.
Video yang dibagikan oleh tim tanggap darurat pemerintah menunjukkan penduduk di daerah itu melarikan diri dari awan abu tebal yang besar. Rekaman lain yang dibagikan oleh penduduk setempat menunjukkan orang-orang berkumpul di sebuah masjid lokal di Besuk Kobokan saat asap menyelimuti jalan-jalan di sekitarnya.
Dalam jumpa pers, Santosa yakin fasilitas kesehatan di daerah bencana, baik puskesmas maupun rumah sakit, akan mampu menampung korban.
Timnya berusaha melakukan evakuasi dan menyiapkan kamp-kamp pengungsi di kawasan itu, yang akan menyediakan makanan, masker, selimut, dan tempat tinggal bagi warga yang mengungsi.
Indonesia terletak di antara dua lempeng benua pada apa yang dikenal sebagai Cincin Api, sebuah pita di sekitar cekungan Samudra Pasifik yang menyebabkan aktivitas tektonik dan vulkanik tingkat tinggi.
