Bali: Seorang pria Kanada telah diusir dari Bali karena menawarkan kelas yoga “orgasmik” setelah pejabat Indonesia mengatakan dia telah menghina tradisi dan nilai-nilai lokal.
Christopher Kyle Martin dideportasi dari Indonesia pada Minggu (9 Mei) setelah ia mengiklankan kelas “tantra full body mating” online seharga 20 (US $ 24). Promosi tersebut menjadi viral di media sosial Indonesia dan memprovokasi beberapa kelompok konservatif.
“Tindakan tersebut dapat membuat Indonesia dan Bali menjadi tujuan wisata yang populer, dan itu merupakan penghinaan terhadap adat Bali,” kata Gubernur Bali I Wayne Coaster dalam jumpa pers dengan Martin, yang duduk di sebelah petugas imigrasi pada hari Minggu.
“Jika Anda ingin kembali ke sini, Anda harus menghormati adat Polinesia,” kata gubernur kepadanya.
Baca: ‘A Lost Generation’: COVID-19 membuat emosional anak muda Indonesia
Kantor Imigrasi Polandia mengkonfirmasi bahwa Martin, yang memasuki Indonesia pada bulan April dengan visa turis, dideportasi karena menghina budaya dan tradisi Polinesia.
Menurut kantor imigrasi, Martin berargumen bahwa dia tidak akan melakukan aktivitas seksual apa pun di kelas yoga dan terutama akan fokus pada teknik pernapasan.
Kelas telah dibatalkan setelah teriakan.
Pulau mayoritas Hindu di Bali telah mengusir puluhan orang asing karena menghina situs keramat atau melanggar peraturan COVID-19.
Tahun lalu, seorang yogi Suriah diusir dari Bali karena menggelar unjuk rasa yang melanggar pengendalian virus korona di pulau itu.